Nasihat agar orang tidak takabur
Pantun dari sastra melayu, Riau
Lancang kuning berlayar malam
Arus deras kerang pun tajam
Kalau nakhoda kurang mufahamBaca selebihnya »
Nasihat agar orang tidak takabur
Pantun dari sastra melayu, Riau
Lancang kuning berlayar malam
Arus deras kerang pun tajam
Kalau nakhoda kurang mufahamBaca selebihnya »
Ngitung Trip Kapal, Mudik ? Tubuh matahari enggan masih untuk membelakangi dengan tubuh bumi melihat aura dibelakang matahari seksama putih awan menebal yang seakan malu untuk menunjukkan merahnya. Laut pada masa itu nampaknya tidur lelap menggulung menuju bibir pantai sehingga perpaduan dua diantaranya yang sangat kompak menarik mata memandangnya. […]
Gurindam dari sastra melayu, riau
1.
Siapa pakai ilmu menyalah
Dunia akhirat takkan semenggah
Siapa memakai ilmu menyalah
Alamat diriya dimurkai allah
Siapa memakai ilmu menyalah
Badan hina tercampak tuah
Siapa memakai ilmu menyalah
Di dunia sengsara di akhirat susah
(effendy, 1994:115-121)
2.
Membangkitkan tuah dengan ibadah
Menegakkan adat dengan ibadah
Membangkitkan melayu dengan ilmu
Menegakkan uah dengan bekerja
Membangkitkan martabat dengan taat
Menegakkan budi dengan kaji
Membangkitkan yang hak dengan hak
Menegakkan yang benar dengan benar
Mengekalkan iman dengan amalam
Mengekalkan kaji dengan pekerti
Mengekalkan takwa dengan ibadah
Mengekalkan syukur dengan tafakur
Mengekalkan sabar dengan istigfar
Mengekalkan tobat dengan salat
Mengekalkan tauhid dengan wirid
Mengekalkan makrifat dengan ingat
Mengekalkan ilmu dengan amalan
Mengekalkan amalam dengan ilmunya
Istri harus taat, hormat, pada suami
(sahboedin, 1924:74-80)
Raja adil raja disembah Raja dzalim raja disanggah Kondisi bangsa bertambah parah Nilai aparatur negara tidak amanah Nasib duda bermuka buruk Bibir sumbing matanya juling Nasib bangsa sedang terpuruk Karena banyak maling teriak maling Walau bayi belum bergigi Bubur nasi bisa disuapi Walaupun gaji belum mencukupi Aparatur sejati siap mengabdi Tidur siang […]
ALAM DESAKU
Kududuk ditempat yang paling tinggi
Mercusuar nama tempatnya
Sambil duduk…………
Aku menghayati alam negeriku
Terpandang olehku
Laut disana yang biru
Sebagian dari alamku
Terkilas olehku jauh disana
Alam nan hijau melambai-lambai
Burung-burung………
Seakan memanggilku
Dengan menerpakkan sayapnya
Terjerembab pandanganku
Kearah………
Gunung ranai yang tinggi
Nan bercabang tiga
Tampak disana
Awan nan bergulung
Langit yang biru…………
Yang senantiasa tersenyum
Menaburkan benih-benih keindahan
Menambah permainya bumi ini
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Depdikbud R.I tahun 1998, disebutkan bahwa perkataan ‘layu’ termasuk kata sifat yang artinya ‘tidak segar (kuncup)’. Diibaratkan sebatang pohon yang daunnya layu disebabkan panas matahari yang terik, termasuk juga tanaman bunga di halaman rumah, jika disiram dengan air setiap petang tentu layunya dapat diatasi, sehingga ia dapat menjadi segar kembali. Perkataan […]
DATUK NIK ULANG MATI DISALANG Konon padanzaman dahulu, berkuasalah Orang Kaya Datuk Kumbang di Sebangka, pesisir Pulau Bunguran atau natuna Besar. Istri Datuk Kumbang itu bernama Cik Puan Kemala Sari, termahsyur cantik rupawan. Jadi buah mulut hinggakemana-mana, tersebar luas hingga ketelinga perompak lanun Sulu Pulau Mindanao Philipina Selatan. Untuk menjaga keselamatan anak istri beliau itu, […]
Malam Minggu, 18 Agustus 2018 menjadikan malam minggu yang penuh kegembiraan. Bagaimana tidak, malam Minggu diisi dengan kata-kata yang tak henti bersuara. Kedai Sepertiga Malam sebagai tempat acara mampu menyulap lahan kosong menjadi tampilan visual yang ciamik dengan balutan peti-peti buah, motor, dan artistik buku yang dipadukan menjadi satu. Pencahayaan didukung dengan lampu kuning menambah tampilan panggung yang menggugah para tamu. lokasi yang terletak di Jalan Pramuka tersebut dipilih karena tempat yang nyaman dan juga jalan yang sering dilalui apalagi di malam Minggu.
Acara ini diselenggarakan oleh Natunasastra berkolaborasi dengan Natunees dan kedai sepertigamalam. Berbagai upaya dilakukan demi menarik perhatian masyarakat Natuna untuk hadir dan mengapresiasi kegiatan ini karena Malam Puisi Natuna merupakan Malam Puisi Natuna pertama yang ada di Natuna. Baca selebihnya »